Selasa, 23 Maret 2010

Toenggoel

Awal baca buku ini saya sempat kurang paham dengan isi juga jalan ceritanya. Karena saya penasaran akhirnya saya baca ulang buku ini. Setting cerita dari daerah Jawa Timur yang menceritakan tentang reyog dan segala sesuatu yang berhubungan dengan reyog. Saya bener2 malu karena saya yang asli dan terlahir di Jawa Timur justru nggak pernah tahu cerita tentang reyog. Setelah saya baca buku ini saya jadi tahu kalau ternyata ada istilah gemblak, warok dan reyog. Saya betul2 tercengang setelah habis membaca halaman demi halaman buku ini, baru menyadari kalau ternyata ada tradisi peng-gemblakan dalam kehidupan para warok. Bahwa ternyata para warok itulah yang sakti bukannya yang menarikan reyog juga bukan orang yang makan kembang atau beling selama pertunjukan reyog seperti yang selama ini saya bayangkan. Saya jadi tahu kalau ternyata yang disebut warok itu adalah orang yang membawa pecut dengan kumis tebal dan pipi berwarna merah dengan ikat pinggang yang terbuat dari tambang ( Mereka menyebutnya usus2 ). Pecut yang dapat mengeluarkan api dan usus2 yang beracun betul2 membuat saya seperti terbawa kedalam cerita tersebut. Yang membuat cerita ini menarik adalah usaha salah seorang gemblak untuk melepaskan diri dari jeratan warok yang sangat sakti ( Kalau saya bilang sih dia berusaha untuk keluar dari lingkaran setan ). Walaupun buku ini lebih cenderung ke arah Novel, tapi lebih banyak pengetahuannya dibanding cerita fiksinya. Kalau saya pikir sih, sepertinya justru penulis adalah lakon utama dari cerita ini yang menceritakan kisahnya ke dalam sebuah buku ( Mungkin nggak sih ), tentang benar atau tidaknya hanya penulis sendiri yang tahu tentang kebenarannya. Yang pasti saya berani merekomendasikan buku ini bagi yang suka baca, hanya ada satu kekurangan dari buku ini. Terlalu banyak istilah dalam bahasa Jawa yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, karena ada satu teman saya yang pinjam buku ini hanya 2 hari dengan alasan dia nggak ngerti apa arti dari semua istilah dalam bahasa jawa tersebut.
Selamat membaca ^^

5 komentar:

Rizkicha Dyantari mengatakan...

aduuuh aku usaha kemana-mana buat cari ni novel ga ketemu2 . pengen beli :( . kira-kira dimana yaaaa

Rizkicha Dyantari mengatakan...

aku udah cari buku ini dimana-mana tapi kok gak dapet yaaaa? huhu :(
buku ini dibelinya dimana ya?

Manggar mengatakan...

iya, aku kemarin nemu di pasar kwitang kok
bukan di toko buku
harganya juga miring, cuma Rp.10.000,- waktu beli
coba aja main ke kwitang, waktu itu masih banyak stok novel ini

Rizkicha Dyantari mengatakan...

mbak maaf, saya Rizkicha yg komen beberapa waktu lalu.
Saya (masih) berpetualang nyari buku ini karena saya menghilangkan buku perpustakaan, kalau mbak berkenan apa boleh buku mbak saya beli??
Mohon informasi lebih lanjut bisa email saya di rizkichadian@gmail.com atau LINE di 'rizkichadian' . Terimakasih mbak, mohon bantuannya :)

Rizkicha Dyantari mengatakan...

mohon dipertimbangkan ya mbak :)