Jumat, 06 September 2013

Waiting For The Comuter Line


Location: Stasiun Pondok Kopi,
Using : Prosumer Fuji Film Finepix S2980

Kuliner di Kraksaan - Probolinggo

Waktu kemarin liburan ke rumah adek di daerah Kraksaan, Probolinngo. Karena tempatnya yang dipinngir laut, cuaca di Kraksaan cukup panas dan berangin. Bahkan saat malam haripun aku nggak bisa merasakan udara dingin, cuma angin laut kencang yang menyapu badanku. Seperti yang sudah-sudah, kalau aku main ke suatu daerah biasanya mencicipi makanan khas daerah tersebut. Dan karena ini kali pertamanya aku menginap di rumah adek, aku minta dia untuk mentraktirku makan makanan khas daerah Kraksaan, Probolinggo. Selain tape, ternyata ada makanan khas Probolinggo yang musti aku coba.
Mie Jombor Barokah Ibu Sani, di alun-alun Probolinggo. Mie tradisional khas Probolinggo ini hampir sama dengan mie Jowo dalam hal rasa. Mie dengan ukuran lebih besar di masak diatas anglo dengan arang yang membuat aroma mie menjadi khas. Sekali masak, koki membuat satu kuali besar mie untuk beberapa porsi. Jadi kalau kalian datang kesana dan kebetulan mie di kuali habis, harus sabar menunggu sang koki memasak lagi mie dalam porsi besar. Satu hal lagi yang membedakan mie Jombor dengan mie Jowo adalah, ayam yang tidak ikut dimasak didalam kuali bersama mie dan tambahan topping satu butir telur asin rebus yang dibelah dua. Sang pemilik warung mempunyai cara yang khas dalam mengupas telur asin, pada umumnya kita membelah telur asin menjadi dua lalu di kerok dengan sendok untuk mengeluarkan isi telur tersebut. Sedangkan ibu Sani, mengupas kulit telur tersebut menggunakan pisau seperti mengupas kulit apel secara melingkar. Setelah kulit terkupas habis, barulah si telur dibelah menjadi dua.
Bagi penyuka rasa pedas, pemilik warung tidak menyediakan saus atau sambal. Tapi hanya menyediakan cabe rawit di dalam mangkuk. Dan untuk penyuka rasa segar, pemilik warung menyediakan juga beberapa irisan jeruk nipis diatas piring kecil layaknya penjual soto ayam lamongan. Buat yang lagi main ke daerah Probolinngo boleh mencicipi mie Jombor Barokah Ibu Sani yang letaknya persis di pinggiran alun-alun Probolinggo. Jangan coba di warung lain ya, karena ibu pernah coba di warung lain dan rasanya tidak seenak mie Jombor Barokah Ibu Sani. Selamat mencoba

Rabu, 17 Juli 2013

Pak Janggut dan Buntelan Ajaib

Dulu waktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Ibu berlangganan majalah Bobo untuk kami, ketiga anaknya. beliau melakukan itu agar anak-anaknya jadi lebih gemar membaca. Dan kedatangan majalah Bobo itu betul-betul aku tunggu. Kalau sedang tidak berebutan dengan kedua saudaraku, bisa habis kubaca majalah tersebut dalam sehari. Hal yang paling ku nanti adalah cerita cerial yang ada di tengah-tengah majalah Bobo. Semua cerita serial itu bagus-bagus, sampai saat inipun aku masih ingat ada dua serial favorit aku, cerita Pak Janggut dan Buntelan Ajaibnya sama cerita tentang seorang anak yang bercita-cita menjadi seorang balerina. Sayang sekali, dulu aku tidak sempat untuk membundel (menjilid) semua koleksi majalahku, karena kita harus pindah ke luar pulau. Untungnya beberapa waktu lalu, saat aku masih kuliah. Aku sempat lihat kalau Redaksi majalah Bobo menerbitkan buku koleksi serial Pak Janggut dan Buntelan Ajaibnya. Setelah aku browsing, aku baru tahu kalau ternyata cerita itu adalah terjemahan dari serial komik Belanda Douwe Dabbert yang diciptakan oleh seniman Piet Wijn dan penulis naskah Thom Roep.
Karakter Pak janggut adalah sesosok orang tua yang berpenampilan seperti kurcaci yang mengalami berbagai macam petualangan yang aneh di mana ia sering berjumpa dengan makhluk gaib. Ia memiliki kantung ajaib dari mana ia bisa mengambil barang-barang yang ia perlukan, baik di saat biasa (seperti makanan saat lapar) ataupun benda-benda yang bisa membantunya lolos dari bahaya. Bagi orang lain, kantung ini tidak berisi apa-apa, kecuali jika Pak Janggut mengizinkan orang itu mengambil sesuatu. Dalam beberapa ceritanya, Pak Janggut ditemani oleh seekor Dodo. Secara keseluruhan, Pak Janggut telah membintangi dua puluh tiga buku komik. Dari tahun 1975 hingga 2001, cerita-cerita ini diterbitkan sebagai cerita bersambung di majalah mingguan Donald Duck Weekblad. Sebagian dari cerita terakhir digambar oleh Dick Matena karena adanya masalah kesehatan pada Piet Wijn. Di Amazon komik Pak Janggut dikenal sebagai komik seri berbahasa Inggris : The Journeys of Danny Doodle. Berikut ini beberapa potongan cerita serial Pak janggut yang ada di majalah Bobo: 1. De verwende prinses (1977) (Puteri yang Manja) - Pak Janggut diangkat menjadi guru seorang putri (Paulin), yang membuat raja tetangga (Raja Isengrim) marah karena menghina mentimun, produk kebanggaan negerinya. Putri itu bernama Paulin, dengan perilaku campuran antara nakal, jahil, dan kurang ajar. Namun petualangannya bersama Pak Janggut di kalangan rakyat jelata membuat dia sadar akan makna memberi dan berbagi, kebersamaan, dan setia kawan. Semua itu juga membuatnya bisa menghargai orang lain, dan sifatnya berubah ketika pulang kembali ke istana. Dia yang memulai permusuhan dengan negeri tetangga, dia pula yang mengembalikan keharmonisan di antara kedua negeri. Tokoh penjahat dalam episode pertama ini adalah Ludo Lapart yang sifatnya arogan sehingga ditolak menjadi guru sang putri. Dia sakit hati dan dengan dibantu oleh Knudde (tokoh yang dalam terjemahan Bobo tidak pernah disebutkan namanya) berusaha menculik Putri Paulin untuk meminta tebusan. Namun tentu saja penculikan ini tidak gampang karena ada Pak Janggut dan buntelan ajaibnya. 2. Het verborgen dierenrijk (1977) (Kerajaan Satwa) - Pak Janggut berada di negeri di mana binatang bisa berbicara dan berpakaian layaknya manusia. Di sini Pak Janggut kembali bertemu dengan Ludo Lapart yang memanfaatkan kelompok serigala untuk mencapai tujuannya. 3. De valse heelmeester (1978) (Tabib Palsu) - Pak Janggut berada di kerajaan yang rajanya berada di bawah kekuasaan tabib yang membiusnya sehingga tertidur terus dan menandatangani segala dokumen yang menguntungkan si tabib dalam keadaan mengantuk. Mampukah Pak Janggut membongkar kebusukan si tabib? 4. De poort naar oost (1978) (Gerbang ke Timur) - Pak Janggut disuruh oleh Penyihir Wredulia untuk berangkat ke Timur dengan ditemani manusia yang disihir Wredulia menjadi makhluk mini. Pak Janggut tertantang untuk membebaskan para makhluk mini lainnya yang masih tertawan di dalam botol-botol. 5. Het monster van het Mistmeer (1979) (Monster Danau Kabut) - Lagi-lagi Ludo Lapart membuat ulah. Kali ini penduduk sebuah desa ditakut-takuti dengan Monster Palsu yang nampak seperti asli karena desanya sering berkabut. Namun Ludo kena batunya saat monster asli beraksi setelah dibebaskan dari belenggu oleh Pak Janggut. 6. De schacht naar noord (1979) (Lorong ke Utara) - Lanjutan cerita Gerbang ke Timur. Kali ini Pak Janggut berangkat ke Utara (daerah Kutub) melalui sebuah lorong ke arah atas. Di sana Pak Janggut berjumpa ikan paus, walrus, beruang kutub, orang Eskimo, dan seekor burung dodo. Pak Janggut dberi tugas untuk mencari telur dodo yang dapat membuat Wredulia awet muda kembali. Namun kehadiran burung dodo membuat Wredulia marah dan Pak Janggut bersama dodo lari melalui sebuah jembatan ke Barat. 7. De weg naar west (1980) (Perjalanan ke Barat) - Lewat jembatan ke Barat, Pak Janggut dan dodo tiba di kawasan Karibia dan berpetualang dari kapal ke kapal dan harus menaklukkan para perompak yang kejam serta bertemu Alexander, yang memberi petunjuk mengenai dodo betina yang bisa menjadi teman hidup dodo dan petunjuk jalan menuju ke Selatan, yaitu lewat Angin Barat. 8. De zee naar zuid (1981) (Laut ke Selatan) - Lewat hempasan Angin Barat, Pak Janggut terkapar di laut dan diselamatkan sebuah kapal yang akan menuju Afrika. Di Afrika, Pak Janggut mengantarkan seorang anak kembali ke kampungnya setelah dibebaskan Pak Janggut dari perbudakan. Pak Janggut juga mencari Laut ke Selatan, di mana lewat jalan itulah Pak Janggut bisa kembali ke dunianya. Selama perjalanan, Pak Janggut dibayang-bayangi dua orang penjahat yang mengincar 'harta' dalam kantong ajaibnya. 9. Florijn de flierefluiter (1982) (Peniup Suling dari Kota Elang) - Pak Janggut berjuang untuk membebaskan seorang putri dari Kota Elang yang tertawan di atas menara dan mempertemukannya dengan tunangannya yang telah mengikat janji sehidup semati. 10. De tanden van Casius Gaius (1983) (Gigi-gigi Casius Gaius) - Pak Janggut membongkar aksi para penyelundup yang memanfaatkan bekas reruntuhan Romawi di lepas pantai untuk tempat bongkar muat yang dikenal dengan nama gigi-gigi Casius Gaius. 11. Het flodderwerk van Pief (1984) (Pompit yang Bandel) - Pak Janggut berkenalan dengan Pompit, seorang anak yang akan mewarnai beberapa kisah Pak Janggut berikutnya. Dunia pompit adalah dunia sihir, di mana segala sesuatu bisa berubah dengan hanya mengplip-plap, dan Pak Janggut harus menghadapi kenakalan Pompit yang seringkali repot karena salah mengplip-plap. 12. De laatste plager (1985) (Menangkap si Jahil) - Namanya juga si Jahil, ya tugasnya menjahili orang, dengan meniru sesuatu dan membuat kaget orang yang dijahili. Menjadi tugas Pak Janggut, Pompit, dan dua orang saudaranya untuk menangkap kembali si Jahil. 13. De heksen van eergisteren (1986) (Tiga Penyihir Usil) - Tiga penyihir jelmaan salamander api menguasai jalanan umum sehingga sekian lama tak bisa dilalui masyarakat umum. Siapa lagi yang bisa membalikkan sihir mereka kalau bukan Pak Janggut. 14. Op het spoor van kwade zaken (1988) (Mencari Jejak Perampok) - Ternyata perampok tidak jauh-jauh amat, setelah dilacak memang orang dekat! 15. Het bedrog van Balthasar (1990) (Sarakah si Penipu) - Sarakah memang jahat. Harta majikannya mau dikuasai semuanya dan cucu sang majikan hendak dilenyapkan. Tentu saja Pak Janggut tak membiarkan semua ini terjadi. 16. De dame in de lijst (1991) (Putri Melati Centil Aneh) - Tiba-tiba lukisan dalam puri tempat tinggal Pompit bisa menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Sang Putri di dalam lukisan ternyata sangat sensitif dan bisa menghukum orang yang memberi komentar miring kepadanya. Pak Janggut mengantarkan sang Putri kembali ke puri. 17. Bombasto met het boze oog (1992) (Bombasto si Penyihir) - Hipnotis bisa digunakan untuk perbuatan jahat, tapi apa yang terjadi bila senjata makan tuan? 18. De kast met duizend deuren (1993) (Lemari dengan 1000 Pintu) - Empat kisah berikut ini saling berkaitan, bermula dari lemari dengan seribu pintu di mana Pompit dan saudaranya berangkat untuk berguru kepada para penyihir lainnya di tiga negeri. 19. Het schip van ijs (1994) (Kapal dari Es) - Pak Janggut di Rusia, sekaligus ada kisah di dalam kisah dengan tema Kapal dari Es. 20. De zwarte kimono (1995) (Kimono Hitam) - Pak Janggut di Jepang, menghadapi naga yang telah meneror penduduk desa yang tak bersalah. 21. Het gemaskerde opperhoofd (1996) (Kepala Suku yang Menyamar) - Pak Janggut di Amerika, di mana wanita bisa menjadi kepala suku dan bisa berburu. 22. Terug naar het verborgen dierenrijk (1997) (Kembali ke Kerajaan Satwa) 23. De wonderlijke raamvertelling (2001) - twee avonturen in één verhaal Narasumber: Wikipedia

Selasa, 12 Maret 2013

My First English

Kalau aku lihat acara ini di TV, jadi inget masa-masa kecilku. Saat masih duduk di Sekolah Dasar, tinggal di pedalaman hutan di Kalimantan Timur. Walaupun tinggal di dalam hutan, rumah terbuat dari papan, tapi tempat tinggalku cukup modern dan tertata rapih karena kami tinggal di komplek sebuah perusahaan tempat bapakku bekerja. Semua fasilitas tersedia, mulai dari pasar, mini market, pusat jajanan, tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, sarana olahraga juga transportasi semua di tanggung oleh pihak perusahaan. Seperti anak-anak kecil pada umumnya, aku juga teman-teman suka main di lapangan dan sesekali kami suka masuk ke dalam hutan. Sedikit berpetualang seperti si Bolang, mencari buah atau bunga di hutan yg bisa kita cicipi. Kalau ingat saat itu, sekarang baru kepikiran kenapa dulu nggak takut kalau buah atau bunga yang kita cicipi itu beracun. Serem juga ngebayanginnya, untung aku juga teman-teman nggak sampai makan buah atau bunga yang beracun itu. Tapi, walaupun kami tinggal di hutan. Sebagian besar penduduknya pakai parabola untuk saluran televisinya. Satu parabola di pakai untuk beberapa rumah, jadi walaupun tinggal di hutan pun aku masih bisa lihat siaran televisi dari negeri tetangga seperti Malaysia, Singapore juga Thailand. So, pada intinya kita gak primitif-primitif banget lah walaupun tinggal di dalam hutan. Acara televisi favoritku dulu macgyver, kartun minggu, dan salah satunya acara Sesame Street yang ditayangkan setiap hari rabu jam setengah satu sore. Dari acara itu aku belajar banyak sekali kosa kata dalam bahasa Inggris. Selain acaranya yang seru, Sesame Street betul-betul mengedukasi. Sambil tengkurap di depan televisi, dengan buku dan pensil untuk menulis semua kosa kata baru setiap minggunya. I learn how to reading, spelling and listening every vocabulary in each episode. Aku belajar berhitung dari Count Draculla, belajar kosa kata dari Ernie, Bert, Cookie Monster, Big Bird, Elmo, Grover, Oscar, Telly monster, juga teman-teman Saseme Street yang lainnya. Dari situ, aku mulai belajar banyak dari film-film barat lainnya. Sambil mendengarkan apa yang mereka katakan, sambil membaca text yang muncul di layar. Alhasil karena ketertarikanku akan bahasa Inggris, pada saat masuk Sekolah Menengah Pertama. Aku sudah punya banyak sekali vocabulary di bandingkan teman-teman lain yang pada saat itu baru saja mengenal angka dan huruf dengan bahasa Inggris. Selain bekal yang sudah aku punya dan dari tempat kursus, aku dapat nilai 9 di rapor. Dengan nilai yang aku dapat selama 3 tahun itu, lumayan membuat orang tua juga almarhum guru les bahasa Inggrisku bangga padaku. Tapi, setelah beberapa waktu lalu. Saat aku melihat acara Sesame Street, benar-benar berbeda. Acara yang sudah di sulih suara kedalam bahasa Indonesia,acanya masih tetap menghibur dan hanya sekedar menghibur. Nilai edukasinya jadi berkurang. Begitu juga dengan film-film barat lainya. aku lebih memilih menonton film dengan membaca text, karena menurut ku Let it English still be English. Kebanyakan film yang di sulih suara, artinya kurang sesuai dengan apa yang ada di film. Entah penterjemahnya yang salah, atau memang karena alasan editing. However, I would like to thank you to all my friends who accompanying me to learning English. Although my English not as well as the other, but I can understand what the foreign people said. Love you all

Rabu, 16 Januari 2013

BANJIR JAKARTA 2013

Berangkat ke tempat kerja dari tempat kos seperti biasa, jam 06.30 wib. Walaupun masih hujan, tetap yakin berangkat, karena curah hujan masih sama seperti hari sebelumnya. Baru sampai di depan gerbang masuk ke Sunter Kangkungan, air sudah mulai menggenang setinggi mata kaki. Itu sudah biasa, karena setiap hujan di gang tersebut sudah jadi langganan banjir. Lewat jalan memutar menghindari banjir, akhirnya bisa juga sampai ke jalan raya tanpa terendam banjir. Perjalanan dari Sunter masih terlihat biasa, hujan semakin deras. Sampai di daerah mau masuk ke Jl.R.E.Martadinata, sebelum rel kereta. Terlihat banjir lebih tinggi dari biasanya, sampai setinggi betis orang dewasa. Beberapa sepedah motor yang memaksa lewat jalan tersebut terpaksa mendorong tungganganya karena mesin mati setelah terendam banjir. Sampai di kantor, ternyata air sudah setinggi mata kaki. Masih dengan penuh keyakinan dan semangat cari rizky, tetap masuk ke kantor. Setelah keringing kaki, keringin tas, jemur payung...buka komputer sambil bikin kopi. Ternyata sistem SAP mati, alhasil jadi bengong. Lebih parahnya lagi dapat laporan dari bagian gudang, produksi, PPIC juga Lab kalau mereka sudah tidak bisa beraktivitas karena di bagian belakang pabrik banjir sudah setinggi 50-60cm. Pihak ekspedisi juga memastikan kalau hari ini tidak ada pengiriman ke customer.
Yang lebih mengenaskan lagi, berita kalau banjir di JABODETABEK semakin tinggi. Beberapa rekan kerja memutuskan untuk kembali pulang. Dan untungnya pihak manajemen perusahaan memberikan dispensasi tersebut, karena kalau kita tetap memaksakan pulang sore pun dikhawatirkan tidak akan bisa pulang. Karena sepanjang jalan banjir, lalu lintas macet. Andai tahu kejadiannya bakal seperti ini, mending tadi nggak usah berangkat ke kantor. Tetap tinggal di kos, sembunyi di balik selimut. Setelah hampir 4 tahun kerja di Jakarta, baru kali ini jadi korban banjir....