Rabu, 16 Januari 2013

BANJIR JAKARTA 2013

Berangkat ke tempat kerja dari tempat kos seperti biasa, jam 06.30 wib. Walaupun masih hujan, tetap yakin berangkat, karena curah hujan masih sama seperti hari sebelumnya. Baru sampai di depan gerbang masuk ke Sunter Kangkungan, air sudah mulai menggenang setinggi mata kaki. Itu sudah biasa, karena setiap hujan di gang tersebut sudah jadi langganan banjir. Lewat jalan memutar menghindari banjir, akhirnya bisa juga sampai ke jalan raya tanpa terendam banjir. Perjalanan dari Sunter masih terlihat biasa, hujan semakin deras. Sampai di daerah mau masuk ke Jl.R.E.Martadinata, sebelum rel kereta. Terlihat banjir lebih tinggi dari biasanya, sampai setinggi betis orang dewasa. Beberapa sepedah motor yang memaksa lewat jalan tersebut terpaksa mendorong tungganganya karena mesin mati setelah terendam banjir. Sampai di kantor, ternyata air sudah setinggi mata kaki. Masih dengan penuh keyakinan dan semangat cari rizky, tetap masuk ke kantor. Setelah keringing kaki, keringin tas, jemur payung...buka komputer sambil bikin kopi. Ternyata sistem SAP mati, alhasil jadi bengong. Lebih parahnya lagi dapat laporan dari bagian gudang, produksi, PPIC juga Lab kalau mereka sudah tidak bisa beraktivitas karena di bagian belakang pabrik banjir sudah setinggi 50-60cm. Pihak ekspedisi juga memastikan kalau hari ini tidak ada pengiriman ke customer.
Yang lebih mengenaskan lagi, berita kalau banjir di JABODETABEK semakin tinggi. Beberapa rekan kerja memutuskan untuk kembali pulang. Dan untungnya pihak manajemen perusahaan memberikan dispensasi tersebut, karena kalau kita tetap memaksakan pulang sore pun dikhawatirkan tidak akan bisa pulang. Karena sepanjang jalan banjir, lalu lintas macet. Andai tahu kejadiannya bakal seperti ini, mending tadi nggak usah berangkat ke kantor. Tetap tinggal di kos, sembunyi di balik selimut. Setelah hampir 4 tahun kerja di Jakarta, baru kali ini jadi korban banjir....

Tidak ada komentar: