Minggu, 30 Oktober 2011

Buah Apa Namanya?




Kira-kira jaman sekarang ada anak yang tau gak ya gambar buah apa ini?
Buat yang belum tau, untuk buah yang warna hitam kalau di Jawa Timur biasa di sebut "Juwet" dan kalau di Jakarta di sebut "Jamblang". Kalau dari rasa agak-agak asem dan sedikit sepet, tapi kalau buah ini sudah masak rasanya manis juga kok. Cara makan versi saya sih setelah buah dicuci bersih, saya masukkan ke dalam mangkuk. Saya taburi sedikit garam, saya tutup mangkuknya dan kemudian saya kocok-kocok mangkuknya sampai semua garam tercampur dengan buah. Baru deh buah Juwet atau buah Jamblang bisa dinikmati.

Kalau untuk buah yang berwarna merah namanya Jambu Mete atau Jambu Monyet. Pasti semua masih inget waktu kecil kalau nggak mau nurut sama orang tua selalu di bilang "nanti bisa jadi seperti Jambu Monyet", karena seperti yang ada di gambar. Jambu monyet kepalanya [biji mete] ada di bawah. Sebagian besar orang mungkin berpikir kalau Jambu Mete yang bisa diolah hanya biji Mete-nya saja. Padahal, rasa buah jambunya juga nggak kalah seru. Cara makan Jambu Mete versi saya, pilih buah Jambu Mete yang sudah benar-benar masak. Buat bumbu rujak manis dan buah yang sudah dicuci bersih bisa diiris-iris kedalam bumbu sambil sedikit di tekan-tekan dengan ulekan sampai bumbu rujak betul-betul meresap. Tapi sebelum makan musti saya ingatkan, harus hati-hati makan rujak Jambu Mete. Karena rasanya yang sedikit sepet ditambah bumbu rujak yang agak pedas, bisa bikin kita kalang kabut waktu tersedak pada waktu makan.

Jadiiiiii...buat temen-temen yang belum pernah tau atau mungkin belum pernah makan, mulai sekarang boleh coba untuk hunting dua buah diatas. Karena sudah langkanya buah-buahan tersebut jadi agak susah nyari-nya.
Selamat berburu dan selamat mencoba ;)

Kamis, 27 Oktober 2011

Do You Know about ITP?


ITP (Idiopathic/Imune Thrombositopenic Purpura)

Penyakit karena habis atau berkurangnya sel/keping pembekuan darah (trombosit) karena proses sejenis alergi. Penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit autoimun. Konon, timbulnya penyakit dihubungkan pada anak yang baru saja terkena infeksi virus atau imunisasi. Pada orang dewasa, perempuan lebih sering terserang 3x dibandingkan pria, sedangkan pada anak2 setara perbandingannya.

Ada 2 jenis ITP:

  1. ITP akut: dimana ITP yang terjadi mendadak dan membaik dalam beberapa minggu kemudian.
  2. ITP kronik: dimana ITP yang mula2 akut tetapi tidak juga membaik dan menjadi penyakit menahun.

Pada saat tubuh sudah membuat trombosit dengan baik di pabriknya, tetapi setelah diedarkan di peredaran darah ternyata ada sistem kekebalan tubuh sendiri yang menghancurkannya (yang kemudian dikenal sebagai autoimun). Hal ini bisa membahayakan nyawa pemilik trombosit/penderita ITP, karena apabila terjadi trauma yang tidak terduga (kecelakaan yang mengakibatkan perdarahan) maka perdarahan tidak dapat dihentikan karena tubuh kekurangan trombosit.

Adapun tanda2 ITP:

  1. Adanya bintik2 merah tua seperti gigitan nyamuk dibawah kulit yang jika ditekan tidak menghilang (sama seperti pada penderita demam berdarah/dengue). Biasanya bintik2 tidak hanya satu-dua tetapi bisa berpuluh-puluh menyebar diseluruh tubuh. Umumnya bintik2 ini tetap terpisah satu sama lain dan tidak menyatu seperti bercak pulau kehitaman (memar), kecuali bila begitu luasnya perdarahan.
  2. Biasanya disertai mimisan atau gusi berdarah.

Untungnya sebagian besar kasus ITP akut pada anak2 akan sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa obat apapun. Sebagian kecil mungkin perlu membuang limpa-nya yang menjadi tempat penghancuran trombosit, dan sebagian kecil lagi ITP yang akut apabila tidak juga sembuh dalam waktu 6 bulan, akan berlanjut menjadi ITP kronik. Jika sampai menginjak tahap ini, pengobatannya menjadi susah, bahkan kunjungan ke rumah sakit akan menjadi agenda rutin bagi penderita. Obat yang diminum pun beragam dengan segala efek sampingnya yang dapat menyusahkan.

untuk info lebih lengkapnya, bisa diakses di:

www.pdsa.org/index.htm

www.itpsupport.org.uk/childhooditp.htm

www.bcsguidelines.com/pdf/bjh574.pdf

sumber dari: tabloid NOVA rubrik konsultasi kesehatan anak asuhan Dr. Waldi Nurhamzah, Sp. A

Waspada ITP

Trombosit turun, tapi bukan demam berdarah

Secara medis ITP diartikan sebagai suatu kelainan pada sel pembekuan darah, yakni trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan pendarahan dan pendarahan yang terjadi umumnya pada kulit berupa bintik merah hingga ruam keniruan, selain itu terkadang bisa terjadi mimisan dan gusi berdarah.

Penyebab dari ITP tidak diketahui dengan pasti. Mekanisme yanng terjadi melalui pemmbentukan antibodi yang menyerang sel trombosit, sehingga sel trombosit mati. Normalnya seseorang memiliki trombosit 150-450 ribu per mikroliter darah. Pada penderita kelainan ini, jumlah trombosit turun jauh dari normal, bisa hanya 20 ribu atau 25 ribu per mikroliter darah.

Menurunnya jumlah trombosit pada penderita ITP, orang awam sering menyalahtafsirkan sebagai demem berdarah. Hal itu terjadi sebab penyakit populer yang ditandai penurunan trombosit ialah demam berdarah. Meski sama2 ditandai gejala penurunan jumlah trombosit, tetapi keduanya sangat berbeda. Yang membedakan anatar keduanya adalah proses terjadinya kerusakan trombosit. Kerusakan trombosit pada demam berdarah disebabkan karena adanya infeksi kuman dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aides aegypti betina. Sedangkan kerusakan trombosit pada ITP karena diserang oleh zat antibodi yang dibentuk oleh tubuh sendiri sehingga jumlah trombosit menjadi berkurang. Perbedaan lainnya pada penderita demam berdarah mengalami demam dan penurunan trrombosit tapi akan berangsur normal dalam delapan hari, jika trombosit rendah dalam delapan hari, harus dipikirkan ada kemungkinan lain dan salah satunya adalah ITP.

ITP umumnya tidak memerlukan pengobatan serius, tetapi bila terjadi pendarahan dan jumlah trombosit menurun hingga dibawah 20 ribu mikro liter maka dianjurkan untuk transfusi trombosit. Pengobatan lain yang dapat diberikan adalah dengan pemberian kortikosteroid dan obat ini dihentikan jika jumlah trombosit sudah meningkat. Penderita perlu menghindari obat2an yang dapat meningkatkan terjadinya pendarahan seperti aspirin dan perlu juga menghindari benturan yang bisa membuat luka.

Bila jumlah trombosit sudah normal maka penderita akan kembali bugar dan dapat beraktivitas seperti sedia kala, namun penderita juga harus tetap waspada karena penyakit ini mudah sekali kambuh. Pemicu kekambuhan adalah kecapekan dan stress, oleh karena itu sebisa mungkin hindari kecapekan, istirahat yang cukup dan hindari stress.

Asal Muasal Tinta


Kurang lebih 5000 tahun yang lalu, tinta dikembangkan di China. Saat ditemukan pertama kali, bahan tinta merupakan campuran antara jelaga dari asap kayu cemara, lampu minyak dan jelatin dari kulit binatang, serta darah yang dibekukan.
Tinta pertama digunakan di India pada akhir abad ke-4 SM (Sebelum masehi) disebut Masi, adalah campuran dari beberapa komponen kimia. Dokumen India yang ditulis dengan tinta pada Kharosthi (sejenis naskah kuno India) di gali di Turkistan Cina (sekarang Xinjiang).
Praktek penulisan dengan tinta dengan ujung pena yang lancip telah umum digunakan di India Selatan. Beberapa kain sutra (naskah religi India kuno) India, telah ditulis dengan tinta. Di India, karbon hitam yang merupakan asal diproduksinya tinta India dihasilkan dari pembakaran tulang, aspal dan bahan-bahan lainnya.
Di sebuah artikel pada Christisn Science Monitor, Sharon J. Hutington menjelaskan sejarah tinta lainnya.
"Sekitar 1.600 tahun lalu, resep tinta yang terkenal dibuat. Resep itu digunakan selama beberapa abad. Garam besi, seperti Asam Fero (terbuat dari besi yang dilumuri dengan Asam Sulfur), dicampur dengan tannin dari Galnut (mereka tumbuh di pepohonan) dan sebuah pewarna hitam kebiru-biruan. Lama-kelamaan warna dari tinta ini akan menjadi coklat redup"

Sumber: KUARK Komik Sains Level 3, edisi 12 Th.VI

Asal Muasal Kertas


Kertas selalu kita temui dan gunakan dalam aktivitas kita sehari-hari. Sebetulnya dari mana sih asal kertas itu, dan siapa yang pertama kali menemukan kertas ini?

Bahan kertas pertama kali ditemukan oleh seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan China yang bernama Tsai Lun, di tahun 105 Masehi. Tsai Lun mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti. Tentu Kaisar sangat senang dengan penemuan Tsai Lun tersebut, sehingga Tsai Lun mendapat kenaikan pangkat dan juga gelar bangsawan.
Penggunaan kertas mulai menyebar ke seluruh China pada abad ke-2. China mampu mengekspor kertas ke negara-negara Asia. Pembuatan kertas sangat dirahasiakan oleh negara China. Akan tetapi pada tahun 751 Masehi beberapa tenaga ahli pembuat kertas ditawan oleh orang-orang Arab. Sehingga penggunaan kertas dan cara produksinya menyebar di Baghdad, Samarkand, kemudian ke seluruh daerah Arab.
Baru pada abad ke-12, orang Eropa mempelajari teknik pembuatannya. Semenjak saat itu pembuatan kertas terus berkembang sampai akhirnya ditemukan mesin cetak oleh Gutenberg, untuk menggantikan kulit kambing sebagai alat tulis-menulis. Dan mulai saat itulah pemakaian kertas berkembang di seluruh dunia dan dipakai hingga sekarang.

Sumber: KUARK Komik Sains Level 3, edisi 12 Th.VI

Rabu, 19 Oktober 2011

Mitos? Sugesti?


Banyak orang yang bilang kalau angka 13 adalah angka sial, mungkin hanya aku dan beberapa orang yang lain yang berpendapat lain.
Di tanggal 13 Allah mengijinkan aku untuk merasakan bagaimana rasanya hidup di dunia.
Saat sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai menengah nomor absen ku selalu di urutan 13.
Di usia yang ke-13th aku mulai menemukan cinta pertamaku dan merasakan patah hati karenanya.
Saat kuliah juga NIM [Nomor Induk Mahasiswa] ku 13.

Tapi akhir-akhir ini aku mulai merasa, mungkin benar kalau angka 13 jadi angka keberuntungan untukku. Tapi tidak untuk orang-orang disekelilingku.
Saat melahirkanku, ibu harus melalui perjuangan yang sangat berat. Sampai-sampai harus diinfus 5 tube cairan supaya aku gampang lahir.
Begitu juga saat aku "dekat" dengan seseorang, saat mereka belum kenal aku. hidup mereka sepertinya baik-baik aja, tapi begitu mereka dekat dan menjalin hubungan denganku. Mendadak kondisi pekerjaan dan financial mereka berubah drastis, yang tadinya serba ada tiba-tiba jadi serba sulit.
Awalnya aku nggak terlalu memperhatikan, tapi dari beberapa hubungan yang ku jalani ternyata hampir semua kasusnya sama. Saat belum menjalin hubungan denganku, karir juga finansial mereka dalam keadaan sangat baik. Tapi begitu mulai menjalin hubungan denganku, tiba-tiba semua jadi terbalik 180 derajat. Dan keadaan mulai membaik lagi, kembali seperti semula disaat mereka sudah tak lagi berhubungan denganku.

Apapun itu, aku tetap menganggap kalau 13 adalah angka keberuntunganku, karena sampai saat ini aku masih diberi kesempatan untuk menikmati hidupku, menjalani hubunganku dengan kekasihku yang alhamdulillah tidak terpengaruh sedikitpun dengan mitos 13 adalah angka sial. Selama kita selalu berpikir positif, maka kita juga akan selalu berbuat dan melakukan hal-hal yang positif juga.